Indahnya Rencana Tuhan
(Ilustrasi By: Google)
Sabar merupakan suatu sikap menahan emosi dan keinginan, dalam situasi suit sekalipun. dengan mengendalikan diri yang juga dipandang sebagai sikap yang mempunyai nilai tinggi dan mencerminkan kekokohan pada jiwa manusia yang memilikinya. Namun kesbaran ada batasnya, aku pernah mendengar kalimat itu, bahkan sering terdengar ketika seseorang itu sudah tidak sanggup menahannya, kesabarannya telah habis tapi yang ku tahu kesabaran tidak ada batasannya. Selain bersabar bersyukur juga sifat yang terpuji bersyukur akan mendekatkan kita pada pencipta dan tak akan merasa kurang.
20 november 2020. Namaku Elzza berkewarganegaraan Indonesia. 10 Januari 2001 aku terlahir sebagai anak pertama dari tiga bersaudara. Seharusnya aku adalah anak kedua, namun dikarenakan kakakku dinyatakan meninggal pasca lahir maka aku yang menjadi anak pertama. Tahun 2019 tepatnya setelah aku lulus SMA, aku merasa tahun itu adalah tahun terberatku. Umurku sudah menginjak usia remaja, wajar saja aku merasa menjadi beban keluarga. Setelah lulus SMA aku mempunyaai harapan menjadi seorang BMKG atau mungkin guru geo untuk itu aku berkeinginaan kuliah dijurusan geografi, aku suka sekali mempelajari alam dan bumi secara saint dilain sisi aku juga berkeinginan menjadi sejarawan karena sejarah itu menyenangkan menurutku meski jika dihafal membuat otakku panas.
Aku mencoba mengikuti ujian SBMPTN agar bisa mewujudkan impianku itu. Di tes pertama aku mengalami beberapa kendala, saat itu aku dan ayahku pergi ketempat foto copy , namun setelahnya ayahku malah kehilangan kontak motor, aku membantu mencarinya, bertanya kesana kemari, namun hujan mulai turun dan bertambah deras, akhirnya aku melewtkan ujian tersebut, sangat disayangkan, sangat. Aku cukup terharu dengan ayahku disaat itu ia tetap menyemangatiku ditambah ketika mama menghubunginya dan bertanya tentangku, ayah berbohong bahwa aku baik-baik saja dan mengikuti tes dengan lancar. Lucu bukan semerasa benci apapun dirimu terhadap sifat orang tua, mereka tetap orang tuamu dan ya orang tua mana sih yang gak mau anaknya bahagia, bahkan lebih bahagia dibanding mereka.
Ujian kedua pun berlanjut hasilnya tidak begitu buruk, namun aku tidak lolos. Di saat seperti ini au merasa putus asa, gak tau mau gimana. Kesal dengan keadaan, tidak seperti kebanyakan anak lainnya yang lebih suka menghabisan waktunya di luar aku hanya berdiam dirumah membantu pekerjaan rumah, setelah lulus SMA pun aku sempat bekerja menjadi admin di sebuat konter hp. Hidup tidak semudah dan seenak yang kita bayangkan saat kecil, bahkan aku menyukai diriku versi kecilnya yang terlihat senang menikmati hidupnya. Masalah satu persatu datang entah itu di rumah, maupun pertemananku, juga mungkin percintaan. Sempat stress dan ingin mengakhiri hidup, merasa lelah dengan semuanya, aku sulit percaya dengann orang lain, baik orang terdekatku. Pernah dengar sebuah quote jangan kamu berharap pada manusia karena yang kau dapat hanya kekecewaan, berharaplah pada tuhanmu. Bahkan di sebutkan dalam al- quran pada surat Al-Insyirah 94 : ayat 8
وَاِلٰى رَبِّكَ فَارْغَبْ
“ dan hanya kepada tuhanmu lah kamu berharap".
Tak lama setelah itu aku mendaftar di universitas terbuka (UT) awalnya aku ragu, namun aku berpikir dari pada dirumah otakku akan mati karena sudah lama tidak dipakai berfikir. Akhirnya aku diterima di jurusan ilmu perpustakaan 1 semester aku jalani, namun aku merasa tidak nyaman dan tidak memahami sistem pembelajarannya yang serba online, memang benar kita tidak perlu capek-capek pergi ke kampus tapi tetap saja aku tidak bisa. Akhirnya aku memutuskan untuk tidak melanjutkan kuliah dan bekerja di rumah menjadi baby sister, apapun pekerjaannya selama kita nyaman maka kita akan tetap senang meski berat. Sampai akhirnya aku memutuskan untuk kuliah kembali dan mendatar di sebuah universitas swasta, alhamdulillah ternyata aku lolos dan kini aku menjadi mahasiswa kembali di jurusan filsafat.
Kini hari - hari ku lewati seperti biasa kuliah mengikuti daring sambil bekerja membantu perekonomian keluarga apa lagi disaat pandemi ini mencari pekerjaan itu sangat sulit, aku bersyukur karena terlahir dengan keluarga yang tidak krisis mengenai agama, ini juga yang membuatku kuat menjalani hidup. Tiap orang memang berbeda-beda seberapa berat masalah yang kita hadapi walapun tidak ada orang sama sekali yang mendukung dan melihatmu, percayalah bahwa tuhan senantiasa bersama makluknya dengan segala kebesarannya dan kuasanya. Al-Qur’an surat Az-Zumar ayat 53
قُلْ يَٰعِبَادِىَ ٱلَّذِينَ أَسْرَفُوا۟ عَلَىٰٓ أَنفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا۟ مِن رَّحْمَةِ ٱللَّهِ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ يَغْفِرُ ٱلذُّنُوبَ جَمِيعًا ۚ إِنَّهُۥ هُوَ ٱلْغَفُورُ ٱلرَّحِيمُ
“Katakanlah, “Wahai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri! Janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sungguh, Dialah Yang Maha Pengampun, Maha Penyayang.” (QS. Az-Zumar : 53)
Allah tidak akan pernah meninggalkan kita, namun justru sebaliknya kita sering kali terlena oleh dunia hingga lupa pada sang pencipta bahwasannya tubuh ini hanya titipan saja dan tidak abadi. Besarnya rasa syukkur juga bisa mempengaruhi kehidupanmu, bayangkan saja seseorang yang tidak pernah bersyukur mereka akan selalu merasa kurang dalam hidupnya, ketidak puasan itu mengakibatkan kegelisahan pada diri manusiia dan ini lah yang menjadi salah satu penyakit pada manusia. Dengan bersyukur kita akan merasa cukup, kebahagiaan juga menyertai kita sebagai mana dalam ayat suci Al- Qur’an yang menyebutkan bahwa:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُلُوا مِنْ طَيِّبَاتِ مَا رَزَقْنَاكُمْ وَاشْكُرُوا لِلَّهِ إِنْ كُنْتُمْ إِيَّاهُ تَعْبُدُونَ
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezeki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar kepada-Nya kamu menyembah.” Surah Al- Baqarah Ayat 157
Dan memang ada kalanya manusia merasa lelah tetapi jangan lupa bahwa kita masih punya tuhan kita tidak sendiri bahkan ketika kita merasa bahwa tidak ada yang peduli lagi disitu kita akan berharap dan berdoa pada Allah, pada tuhan kita.
pt.1
Komentar
Posting Komentar